Masih banyak anggapan minum jamu tidak keren. Apalagi, bagi mereka yang tidak menyukai rasa pahit. Namun, di tangan kreatif mahasiswa, jamu terasa soft drink. Dia memberinya nama jobon.
Minum jamu agar badan bugar mungkin sudah biasa, yang tidak biasa adalah jamu berkarbonasi bikinan dua mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember (Unej), Jawa Timur.
Dua mahasiswa kreatif ini yakni, Taufiq dan Muhaimin. Mereka menggagas jamu berkarbonasi dengan nama Mr. Jabon atau Jamu Berkarbonasi.
“Kami ingin agar kaum muda juga mau dan suka minum jamu. Akhirnya terpikirkan membuat jamu ala soft drink,” tutur Taufiq dalam siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (26/5/2017).
Taufiq menjelaskan, Mr. Jabon yang diproduksinya memiliki varian rasa antara lain, rasa temulawak, temulawak campur secang, dan kopi moka. “Dalam waktu dekat kami akan mengeluarkan rasa rosella,” imbuhnya. Setiap bulan, Taufiq dan Muhaimin memproduksi Mr. Jabon-nya sebanyak 40 krat yang didistribusikan ke warung dan restoran yang ada di Banyuwangi, Jember, bahkan hingga Surabaya dan dijual dengan harga Rp 5.000 saja. Untuk lokasi produksi Mr. Jabon, kata Taufiq, selama ini dilakukan di rumahnya di daerah Genteng, Banyuwangi.
Kreasi unik ini juga telah diapresiasi Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemristekdikti) dan diberikan dana Rp14 juta melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Bukan itu saja, Juni nanti dua mahasiswa asal Jember itu bakal mengikuti kontes internasional Youth Entrepreunership Symposium di Singapura. “Kami mohon doa restunya. Semoga kami mampu membawa nama Universitas Jember,” pungkas Taufiq.
Sumber : Okezone.com
Dua mahasiswa kreatif ini yakni, Taufiq dan Muhaimin. Mereka menggagas jamu berkarbonasi dengan nama Mr. Jabon atau Jamu Berkarbonasi.
“Kami ingin agar kaum muda juga mau dan suka minum jamu. Akhirnya terpikirkan membuat jamu ala soft drink,” tutur Taufiq dalam siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (26/5/2017).
Taufiq menjelaskan, Mr. Jabon yang diproduksinya memiliki varian rasa antara lain, rasa temulawak, temulawak campur secang, dan kopi moka. “Dalam waktu dekat kami akan mengeluarkan rasa rosella,” imbuhnya. Setiap bulan, Taufiq dan Muhaimin memproduksi Mr. Jabon-nya sebanyak 40 krat yang didistribusikan ke warung dan restoran yang ada di Banyuwangi, Jember, bahkan hingga Surabaya dan dijual dengan harga Rp 5.000 saja. Untuk lokasi produksi Mr. Jabon, kata Taufiq, selama ini dilakukan di rumahnya di daerah Genteng, Banyuwangi.
Kreasi unik ini juga telah diapresiasi Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemristekdikti) dan diberikan dana Rp14 juta melalui Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Bukan itu saja, Juni nanti dua mahasiswa asal Jember itu bakal mengikuti kontes internasional Youth Entrepreunership Symposium di Singapura. “Kami mohon doa restunya. Semoga kami mampu membawa nama Universitas Jember,” pungkas Taufiq.
Sumber : Okezone.com
